PanenparsialPanen parsial bertujuan untuk mengurangi kepadatan dan biomass udang di kolam.Panen parsial yang pertama dilakukan untuk menurunkan kepadatan udang ditambak sehingga menjadi 125-140 ekor/m2, sedangkan panen parsial selanjutnyadilakukan jika rasio pakan dan kincir >12 atau biomass melebihi 1.8kg/m22.
Probiotikadalah Mikroorganisme hidup non pathaogen yang diberikan pada udang untuk perbaikan laju pertumbuhan,efisiensi konsumsi pakan dan kesehatan udang. Berikut akan saya bagikan cara kultur probiotik dengan bahan aktif bakteri bacillus subtilis. Alat : 1. Ember 20 liter. 2. Timbangan digital. 3. Gayung. 4. Drum Plastik . 6. Peralatan
TIPSCARA MEMBUAT PROBIOTIK BUDIDAYA IKAN, MELEKPERIKANAN.COM - Probiotik adalah produk yang tersusun oleh biakan mikroba atau pakan alami mikroskopik yang bersifat menguntungkan dan memberikan dampak bagi peningkatan keseimbangan mikroba saluran usus dan inang (Arief, et al., 2014). Pernyataan ini didukung juga menurut Gunawan
cash. Pemberian fermentasi pakan udang vaname sangat berguna untuk menghasilkan udang yang berkualitas dalam budidaya udang Anda. Menggunakan pakan fermentasi dapat mengurangi biaya pakan karena dapat meningkatkan efisiensi pemakaian bahan fermentasi udang vaname bermanfaat karena dapat meningkatkan kualitas nutrisi dari bahan pakan yang digunakan serta membantu meningkatkan kandungan protein, mengurangi kandungan serat dan meningkatkan daya cerna bahan membuat dan bahannya pun sangat mudah untuk Anda lakukan. Mari kita pelajari!Pemberian pakan udang vaname yang tepat dengan porsi yang sesuai akan memaksimalkan kualitas pertumbuhannya. Pakan yang mempunyai komposisi yang tepat dan sesuai, pastinya berasal dari pemilihan bahan makanan yang tepat bahan yang harus dipersiapkan dan cara membuat fermentasi pakan udang vaname1. Bahan fermentasi pakan udangAda beberapa bahan yang harus dipersiapkan untuk membuat fermentasi pakan untuk udang vaname. Adapun bahannya berikut 1 kgSaponin 1 kgRagi 50 gramMolase 2 kgPupuk Za 300 gramAir bersih 10 literSuper PS/ Tionat Direct/ Super NB 50 gramSemua bahan di atas untuk dosis fermentasi sebanyak 1000 m2. Jadi, jumlah bahannya bisa disesuaikan dengan luas tambak. Jika lebih besar, maka dosis bahannya juga bertambah. Sebaliknya jika kecil, maka kurangi Cara membuat pakan fermentasiMulai dengan memasukkan 10 liter air terlebih dahulu ke dalam tong penampungan atau dengan mencampurkan semua bahan di atas menjadi satu adonan. Aduk sampai merata semua. Setelah itu, tutup rapat ember atau bak penampungan tujuannya supaya udara tidak bisa masuk.Sebaiknya melakukan penebaran fermentasi pada pukul 5 sore. Sedangkan lama perendaman fermentasi sekitar 24 jam atau sehari semalam. Jadi, usahakan untuk pembuatan fermentasi pakannya pada sore hari sehingga penebarannya tidak melebihi batas waktu 24 jam perendaman, langkah selanjutnya adalah mengaplikasikan ke tambak udang vaname. Jangan lupa untuk melakukan penyaringan. Lakukan pemberian fermentasi pakan seminggu tiga dan cara membuat fermentasi pakan udang VanameManfaat fermentasi pakan udang VanameManfaat fermentasi pakan udang vaname adalahMeningkatkan kualitas nutrisi proses fermentasi dapat meningkatkan kandungan protein dan mengurangi kandungan serat dalam bahan pakan sehingga udang vaname dapat lebih efisien dalam mengkonsumsi pakan dan meningkatkan pertumbuhan dan risiko kontaminasi proses fermentasi dapat mengurangi risiko kontaminasi bahan pakan oleh bakteri atau mikroorganisme yang merugikan, sehingga dapat meningkatkan kesehatan udang kualitas udang pakan fermentasi dapat meningkatkan kualitas udang vaname karena udang yang diberi pakan fermentasi akan memiliki tekstur dan rasa yang lebih segar dan limbah pakan proses fermentasi dapat mengurangi limbah pakan yang dihasilkan dari pemberian pakan sehingga lebih ramah dalam penyimpanan pakan fermentasi dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama dengan kondisi yang baik, karena bakteri-bakteri yang berperan dalam proses fermentasi akan membunuh bakteri-bakteri yang tidak diinginkan sehingga pakan akan lebih tahan biaya pakan pakan fermentasi dapat mengurangi biaya pakan karena proses fermentasi dapat meningkatkan efisiensi pemakaian bahan Fermentasi Udang VanameMenggunakan fermentasi pakan udang vaname memberikan banyak manfaat dalam budidaya udang Anda. Dengan bahan dan cara membuat pakan fermentasi yang mudah ini, Anda dapat segera menerapkannya di ternak udang vanamei Anda.
Budidaya Udang Vaname – Udang kaki putih Litopenaeus Vannamei, atau yang juga disebut sebagai udang Vaname, udang putih Pasifik, dan udang raja merupakan sebuah jenis udang yang berasal dari wilayah Timur Samudra Pasifik. Udang vaname ini secara umum menjadi salah satu bahan pangan yang diminati, jadi banyak dibudidaya Udang vaname menjadi jenis udang yang sangat cocok untuk dibudidayakan, karena mempunyai daya keberlangsungan hidup yang tinggi dan memiliki daya tahan yang baik terhadap penyakit. Budidaya udang memang menjadi suatu peluang bisnis yang menjanjikan. Sebab, tingginya permintaan pasar lokal serta pasar global membuat produk bisnis ini dijamin laku. Data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas Badan Pusat Statistik BPS pada tahun 2018 menunjukkan bahwa tren konsumsi udang dalam negeri naik sejumlah 31% dari tahun 2017, yakni dari ribu ton menjadi ribu ton. Pemerintah Indonesia sendiri sudah menetapkan target untuk menjadikan Indonesia sebagai pengekspor udang paling besar nomor satu di dunia, dengan memastikan angka ekspor udang naik mencapai 250% pada tahun 2024 mendatang. Untuk bisa mencapai target tersebut, kapasitas produksi perlu ditingkatkan dan juga disertai oleh inovasi teknologi yang menunjang. Budidaya udang tidak selalu membutuhkan lahan yang luas, karena pada realitanya, budidaya udang bisa dilakukan dengan menggunakan kolam-kolam kecil di halaman rumah. Hal ini semakin mendorong banyak orang untuk mencoba budidaya udang, terutama udang vaname. Sebab, udang vaname dikenal memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan dengan jenis udang lainnya. Apa saja kelebihan udang vaname? Simak penjelasannya di bawah ini Kelebihan Budidaya Udang VanameModal Usaha dan Perkiraan Omzet Budidaya Udang Vaname di Tambak Tradisional 1. Biaya tetap2. Biaya operasional3. OmzetTahap Persiapan Budidaya Udang Vaname1. Mempersiapkan kolam budidaya dan tandon2. Mengisi kolam dengan air3. Mempersiapkan alat-alata. Nanobubbleb. Jet Bubblec. Ancod. Alat untuk menjaga kualitas air4. Sterilisasi kolam5. Mempersiapan mikroorganismeCara Budidaya Udang Vaname1. Memilih dan menebar benur udang vaname2. Mengatur pakan3. Mengamati kualitas air4. Perawatan dan pemberian obat-obatan5. PanenRekomendasi Buku Terkait Budidaya Udang VanameRahasia Sukses Budidaya Udang Dalam TambakPeluang usaha budidaya udang galahBudi Daya Udang LautKategori Ilmu Berkaitan Usaha / BisnisArtikel Hewan Air Kelebihan Budidaya Udang Vaname Sumber Tiono Mengutip dari Harapan Rakyat dan data dari KKP, udang vaname mempunyai lebih banyak kelebihan jika dibandingkan dengan udang yang lain, yaitu sebagai berikut Tingkat keberlangsungan hidup yang tinggi Memiliki angka pertumbuhan yang relatif cepat Bisa beradaptasi di lingkungan dengan suhu yang rendah Masa pemeliharaan sampai panen termasuk cepat, yakni sekitar 100-110 hari saja Sintasan dalam pemeliharaan tinggi Nilai konversi pakannya rendah Peluang Usaha dan Investasi Udang Vaname yang ditulis oleh KKP juga menyebutkan bahwa selain unggul dalam hal budidaya, permintaan udang vaname juga relatif tinggi, sehingga memiliki harga yang bersaing di pasar lokal dan global. Komoditas udang vaname sudah menjadi salah satu komoditas andalan pada sektor budidaya di Indonesia. Jika dibudidaya secara maksimal, komoditas udang vaname bisa membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi lebih tinggi lagi untuk ke depannya. Hal tersebut tak mengherankan, karena kandungan nutrisi yang dimiliki udang vaname bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia, yakni Memiliki kandungan protein sejumlah 35% yang jauh lebih tinggi daripada lipid dan karbohidrat. Kandungan karbohidrat dan lipid yang lebih rendah ini membuat kalori udang vaname lebih rendah dan cocok untuk program diet sehat Protein dalam udang vaname mengandung asam amino esensial yang diperlukan tubuh Kalsium yang ada dalam udang vaname dapat menjaga kesehatan tulang dan gigi Udang vaname mengandung mineral yang diperlukan tubuh, seperti kalsium Ca, zat besi Ze, magnesium Mg, dan fosfor P Lemak jenuh yang ada dalam udang vaname lebih rendah dibandingkan lemak jenuh pada daging ayam, telur ayam, dan daging sapi Seperti yang telah dijelaskan di atas, budidaya udang saat ini tidak memerlukan lahan yang luas. Budidaya udang vaname bisa dilakukan di kolam kecil, dan secara umum hanya di tambak tradisional. Tambak tradisional atau yang sering disebut juga sebagai tambak ekstensif, yang berarti tambak dengan padat tebar yang rendah. Padat tebar tambak tradisional hanya sebesar 5 hingga 8 ekor per m2, berbeda dengan tambak lain, seperti tambak intensif yang bisa mencapai 75 hingga 100 ekor per m2. Sesuai dengan namanya, tambak tradisional biasanya tidak menggunakan sarana atau fasilitas produksi tambak yang ribet dan mahal. Walaupun tambak tradisional memiliki padat tebar yang rendah, sistem budidaya tambak tradisional tetap memiliki kelebihan dibandingkan dengan sistem budidaya lainnya. Kelebihan tambak tradisional, yaitu tingkat perawatannya yang jauh lebih mudah dan risiko hewan untuk terkena penyakit relatif lebih kecil. Selanjutnya, kita akan membahas lebih lanjut mengenai budidaya udang vaname, mulai dari modal usaha, perkiraan omzet, tahap persiapan budidaya, dan cara budidayanya. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini Modal Usaha dan Perkiraan Omzet Budidaya Udang Vaname di Tambak Tradisional Modal usaha budidaya sebenarnya bergantung pada jumlah udang yang akan dibudidaya. Misalnya, Anda hanya memiliki lahan untuk budidaya udang seluas 1 ha. Jika menggunakan tambak tradisional dengan padat tebar 8 ekor per m2, berarti jumlah udang yang bisa dibudidaya adalah ekor. Analisis modal ini terbagi menjadi dua, yakni biaya tetap dan biaya operasional. 1. Biaya tetap Biaya tetap adalah investasi yang hanya dikeluarkan sekali saja dan bisa digunakan secara berulang. Rincian kebutuhan budidaya udang vaname diperkirakan sebagai berikut Sewa tambak 1 tahun Pembuatan kolam Pompa air dan kincir Jadi, total biaya tetap yang harus dikeluarkan adalah 2. Biaya operasional Biaya operasional merupakan biaya untuk pembelian kebutuhan yang habis pakai, seperti pakan, pembayaran listrik, dan lain sebagainya. Contoh jelasnya sebagai berikut Benur Udang ekor Pakan Udang 500 kg Kapur Listrik 3 bulan Jadi, total biaya operasional yang harus disiapkan adalah Dan, total modal yang diperlukan untuk budidaya udang vaname adalah 3. Omzet Perkiraan omzet tentunya menjadi salah satu pertimbangan penting dalam merintis usaha. Jika keberhasilan dalam budidaya udang vaname ditargetkan sebesar 90%, maka total udang yang bisa dipanen adalah sebanyak ekor Berikutnya, jika berat per ekor udang adalah 12 gram, maka total berat dari ekor adalah 864 kg. Lalu, dengan menetapkan harga per kg, omzet yang bisa didapatkan adalah Rp Jadi, dalam jangka waktu budidaya kira-kira 110 hari, Anda bisa menghasilkan omzet sebesar Menarik sekali bukan? Namun, budidaya udang vaname tidak semudah itu untuk dilakukan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya budidaya udang menjadi lancar. Simak penjelasannya di bawah ini Tahap Persiapan Budidaya Udang Vaname Tahap persiapan budidaya udang vaname adalah upaya yang perlu dilakukan sebelum memasuki tahap budidaya. Penjelasan lengkapnya di bawah ini 1. Mempersiapkan kolam budidaya dan tandon Merencanakan konstruksi dan desain kolam menjadi hal penting yang perlu dilakukan sebelum melakukan kegiatan budidaya. Selain itu, keberadaan sumber air juga perlu dipastikan. Sumber air yang digunakan untuk budidaya udang vaname bisa berupa air laut langsung atau sumur bor dengan salinitas tertentu. Ketersediaan air sendiri menjadi faktor penentu dari kegiatan budidaya udang vaname ini, karena menjadi sumber kehidupan untuk udang. Selain itu, konstruksi tambak juga harus dilengkapi dengan beberapa jenis kolam lain, seperti kolam tandon, kolam IPAL, dan kolam outlet 2. Mengisi kolam dengan air Setelah kolam budidaya sudah siap, di mana tidak ada lubang atau kebocoran, maka bisa dilanjutkan untuk pengisian air ke kolam. Pengisian air ini biasanya hingga ketinggian air 100 cm, dengan salinitas di atas 15 ppt. 3. Mempersiapkan alat-alat Beberapa alat yang perlu dipersiapkan untuk melakukan kegiatan budidaya udang vaname adalah sebagai berikut a. Nanobubble Nanobubble adalah alat suplai oksigen terlarut untuk tambak. Nanobubble merupakan generator yang akan menghasilkan gelembung berukuran nano, sehingga menjadikannya efektif dalam transfer gas dan menjaga ketersediaan oksigen terlarut dalam tambak budidaya udang vaname. b. Jet Bubble Jet Bubble adalah alat yang menghasilkan arus, sehingga bisa dimanfaatkan untuk mengarahkan sedimen atau materi organik dalam kolam budidaya. Mesin ini perlu diatur untuk mengarahkan air ke arah tengah kolam, untuk mengumpulkan lumpur ke pipa sentral c. Anco Minimal menggunakan 1 buah Anco dalam satu kolam budidaya untuk sampling udang vaname d. Alat untuk menjaga kualitas air Dissolve Oxygen DO meter untuk mengukur kandungan oksigen terlarut dalam air pH meter untuk mengukur pH air Termometer untuk mengukur suhu air Secchi disk untuk mengukur kecerahan air Hand refraktometer untuk mengukur salinitas TDS meter untuk mengukur nilai total padatan terlarut Ammonia test kit Gayung Botol sampel 4. Sterilisasi kolam Kolam yang sudah siap dan sudah diisi air bisa dilanjutkan dengan proses sterilisasi. Proses ini dilakukan untuk membasmi semua organisme yang ada di dalam air, yang memiliki kemungkinan untuk membahayakan benur udang. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada tahap ini, yakni sebagai berikut Sterilisasi dilakukan dengan meninjau organisme apa yang mungkin ada pada kolam atau tambak Sterilisasi dilakukan dengan memerhatikan petunjuk penggunaan produk atau obat dan ancaman bahaya yang mungkin terjadi Menggunakan obat yang tidak meninggalkan residu dan ramah lingkungan Menggunakan obat dalam dosis yang sesuai dengan kebutuhan sterilisasi 5. Mempersiapan mikroorganisme Setelah kolam sudah steril, selanjutnya perlu disiapkan proses menumbuhkan pakan alami untuk udang vaname, agar menciptakan kondisi kolam yang sesuai untuk proses budidaya. Selain itu, upaya ini dilakukan untuk menciptakan kolam yang bebas dari segala bakteri patogen dan plankton yang bersifat merugikan. Plankton dibutuhkan dalam budidaya udang vaname sebagai sumber pakan alami, menghasilkan oksigen dan menstabilkan suhu air, serta membantu penyerapan amonia dan sisa bahan organik. Selain itu, bakteri dekomposer juga dibutuhkan untuk membuat proses penguraian sisa bahan organik, nitrogen, dan amonia menjadi lebih cepat 1. Memilih dan menebar benur udang vaname Benur udang vaname yang layak untuk budidaya harus sehat, memiliki sertifikat, dan berukuran minimal 0,8 cm. Selain itu, benur udang juga harus bisa beradaptasi dengan suhu tambak. Oleh karena sifat kanibalismenya, kepadatan tebar benur udang juga perlu diperhatikan. Idealnya, benur ditebar dengan kepadatan 50 hingga 100 ekor/m2 2. Mengatur pakan Pakan menjadi komponen budidaya yang banyak membutuhkan biaya. Maka dari itu, pakan perlu diatur dengan baik supaya budidaya tidak mengalami kerugian. Untuk budidaya udang vaname, pakan dibedakan menjadi 3 jenis, yakni pakan tepung untuk udang yang berusia kurang dari 15 hari, pakan granula atau crumble untuk udang yang berusia 16 hingga 45 hari, dan pelet untuk udang yang berusia 46 hingga 110 hari 3. Mengamati kualitas air Air yang digunakan untuk budidaya udang vaname adalah air laut murni atau air dengan tingkat keasinan salinitas di atas 15 ppt. Batas kedalaman air untuk tambak adalah 100 cm, dan harus diganti setiap 60 hari. Pengamatan kualitas air harus dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat suhu, kecerahan, DO, pH, salinitas, dan warna air 4. Perawatan dan pemberian obat-obatan Untuk menjaga kesehatan udang vaname, perlu dilakukan berbagai perawatan, seperti pemberian kultur probiotik dan multivitamin. Tambak udang vaname juga perlu diberikan desinfektan untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Memilih teknik yang tepat untuk budidaya juga menjadi salah satu upaya perawatan. Salah satunya teknik yang paling populer dilakukan adalag teknik bioflok. Teknik budidaya udang vaname dengan sistem bioflok terbukti bisa mengatasi masalah kualitas air di tambak selama pemeliharaan dan munculnya penyakit pada udang. Teknik ini dilakukan dengan mencampurkan berbagai mikroba, partikel organik, dan detritus. Budidaya udang vaname yang memanfaatkan teknologi bioflok tingkat kualitas airnya bisa lebih tinggi, efisiensi pakan juga meningkat, dan menghambat proses perkembangan penyakit selama budidaya. 5. Panen Sebelum melakukan panen, sebaiknya air tambak diberi kapur terlebih dahulu untuk mencegah molting atau proses pergantian cangkang pada saat panen. Panen bisa dilakukan saat udang sudah berbobot 16 hingga 20 gram/ekor atau berumur 3 sampai 4 bulan. Untuk menjaga kualitas udang, panen bisa dilakukan secara keseluruhan panen total atau sebagian saja panen parsial dengan menggunakan jala Grameds, itu dia penjelasan tentang udang vaname dan beberapa hal yang perlu diketahui untuk melakukan budidaya udang vaname. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang berminat untuk melakukan budidaya udang vaname. Sebagai SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu siap memberikan informasi terlengkap untuk Anda Rekomendasi Buku Terkait Budidaya Udang Vaname Rahasia Sukses Budidaya Udang Dalam Tambak Udang menjadi salah satu komoditas perikanan andalan negara kita. Nilai ekspor udang termasuk dalam salah satu yang yang paling besar dibandingkan dengan ekspor sektor perikanan lainnya. Budidaya udang di Indonesia umumnya dilakukan di tambak. Sebagian besar budidaya dilakukan di sekitar pantai. Hal ini tak mengherankan, karena panjang garis pantai Indonesia adalah nomor dua di dunia. Buku Rahasia Sukses Budidaya Udang dalam Tambak ini diharapkan mampu memberikan pemahaman bagi siapa saja yang berniat atau sedang menjalankan budidaya udang, supaya menghasilkan udang yang berkualitas. [poll id=”2″] Peluang usaha budidaya udang galah Buku Peluang Usaha Budi Daya Udang Galah ini akan menguraikan secara rinci bagaimana kehidupan udang galah, dan cara menentukan lokasi dan pembuatan kolam untuk budidaya udang galah. Selain itu, dijelaskan juga mengenai pengadaan dan pemeliharaan benih, pengadaan pakan, teknik pengelolaan budidaya, dan penanganan panen dan pasca panen udang galah. Dengan adanya buku ini, diharapkan bisa memberikan manfaat dengan dijadikan pedoman, motivasi, sekaligus inspirasi bagi para remaja, pemuda, dan masyarakat lainnya untuk berwirausaha mandiri budidaya udang galah. Dan, secara jangka panjang bisa melahirkan pengusaha yang berhasil dan sukses. [poll id=”2″] Budi Daya Udang Laut Buku Budi Daya Udang Laut ini akan membahas secara lengkap tentang budi daya udang laut yang memperkenalkan berbagai teknik budi daya untuk tetap mempertahankan tambak tetap berproduksi. Ada petambak yang berhasil dengan melakukan persiapan tambak dan pengelolaan kualitas air yang ketat, dan sistem tertutup. Ada juga yang menurunkan padat penebaran, menerapkan cara budi daya organik, polikultur, tebar gilir, dan sebagainya. [poll id=”2″] Penulis Gabriel Rujukan 5 Cara Budidaya Udang Vaname di Tambak Tradisional & Prospeknya Cara Budidaya Udang Vaname dari Awal hingga Panen Baca juga ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Pakan Udang Alami Tradisional. Tambak ekstensif dan semi intensif justru dapat bertahan pada saat budidaya udang, baik itu udang vaname vannamei, udang windu, maupun udang lobster air tawar dihantui banyak kendala. Yang intensif banyak yang terbengkalai, karena rugi. Pakan Udang Alami Pakan Udang Alami1. Menyukai Diatomae2. Pemupukan Awal3. Pemupukan Susulan4. Indopakan Sumber Pakan Alami5. Diukur Dengan Secchi Disk 1. Menyukai Diatomae Kebiasaan makan udang windu tergantung dari masing-masing stadia pertumbuhannya. Udang yang ditebar di kolam atau tambak biasanya telah mencapai stadia PL 22. Udang serupa ini bersifat pemakan segala, sangat menyukai pakan alami fitoplankton, detritus, serta hewan kecil yang terdapat di dasar tambak. Fitoplankton yang disukai udang adalah diatomae, alga renik yang terdiri dari banyak spesies. Beberapa diantaranya Skelotomema sp., Nitzshia sp., Navicula sp., dan Chaetoceros sp. Pakan alami tradisional pakan udang vaname vannamei, udang windu, maupun udang lobster air tawar ini dapat diatur dan dikendalikan populasinya oleh petambak, dengan pemupukan dan pergantian air tambak pada saat diperlukan. Pemupukannya secara umum dapat dibagi dalam dua tahapan kerja, yaitu tahap awal dan tahap susulan. 2. Pemupukan Awal Pemupukan tahap awal dilakukan pada saat tambak masih dalam masa persiapan. Setelah tambak diolah dan dikeringkan sampai retak-retak untuk memutus daur hidup hama dan penyakit, dasar tambak diberi pupuk organik sebanyak 1-2 ton/ha, atau 100-200g/m2. Jenis pupuk organik yang baik untuk tambak antara lain dedak halus dosis kg/ha, bungkil kelapa kg/ha, kotoran ayam 500 kg/ha, ampas biji kapuk kg/ha kotoran kerbau kg/ha dan kotoran sapi kg/ha. Pupuk ditabur merata di permukaan lahan. Selain itu tambak juga perlu diberi pupuk buatan 50-75 kg urea dan 25-30 kg TSP per hektar. Pupuk buatan disebar merata di seluruh dasar tambak ketika kondisinya sedang macak-macak’. Kalau diukur kondisi tambaknya masih masam, perlu diberi kapur. Jika pH 5-6, perlu penambahan 200 kg kapur pertanian per ha, agar pH air bisa normal 7,5-8,5 untuk kehidupan udang. Satu minggu kemudian akan terbentuk warna hijau kecokelatan di tambak, yang menunjukkan bahwa diatomae sudah tumbuh dengan baik. Ketinggian air dapat dinaikkan sampai 40-50 cm dan dapat segera dipakai untuk menebar dan memelihara udang. Diatomae berguna untuk membentuk warna tubuh udang. Siklus hidup diatomae sangat pendek, dan kestabilannya di tambak sulit dijaga. Tapi kalau keberadaannya dapat dipertahankan stabil, udang akan tumbuh cepat dan sehat. Diatomae sangat disukai seperti artemia dan rotifer, yang juga sumber pakan alami yang disukai udang. 3. Pemupukan Susulan Pemupukan susulan dilakukan satu bulan setelah benur ditebar, atau ketika populasi diatomae berkurang sehingga tidak mencukupi untuk kebutuhan peetumbuhan udang. Tujuan pemupukan itu agar diatomae sebagai sumber pakan alami dan pelindung tambak tumbuh baik kembali. Sebelum pemupukan susulan dilakukan, air tambak dikeluarkan dan pelataran tambak cukup digenangi air sedalam 5-10 cm. Untuk sementara udangnya bersembunyi di caren parit dalam yang terdapat di sekeliling tambak. Penambahan pupuk organik cukup 50-100 kg/ha, sedangkan pupuk anorganiknya 15-25 kg urea dan 5-10 kg TSP/ha. Setelah dua hari ditebar, air tambak kembali dinaikkan sampai 40-50 cm dari pelataran. 4. Indopakan Sumber Pakan Alami Untuk membentuk warna air hijau kecokelatan yang kondisinya sangat disukai udang, dapat dipergunakan pakan buatan berbentuk tepung indopakan atau merk apapun sebagai pengganti fitoplankton, zooplankton, serta bentos. Indopakan pada saat ditebar dalam air akan mengalami tiga bentuk keadaan, yaitu terapung, melayang dan tenggelam. Yang tenggelam sebagian langsung dimakan udang. Dengan aplikasi 50 g/m2 atau 500 kg/ha, indopakan dapat dipakai sebagai pengganti pupuk kandang dari kotoran sapi atau kerbau, yang membutuhkan aplikasi kg/ha. Aplikasi indopakan selanjutnya sebagai aplikasi susulan, hanya diperlukan 10 g/m2 atau 10 kg/ha. Setelah satu bulan penggunaan indopakan, bahan itu akan merangsang pertumbuhan bentos berupa cacing renik. Selain merupakan sumber pakan alami udang, cacing renik juga berfungsi sebagai pembersih dasar perairan tambak, karena ia memakan sisa-sisa organik dan kotoran yang mengendap di dasar tambak. 5. Diukur Dengan Secchi Disk Alat pengukur kecerahan air secchi disk – via Jumlah udang, fitoplankton, dan hewan renik yang terdapat di dalam tambak harus seimbang, agar pertumbuhan udang cepat dan sehat. Jika fitoplankton terlalu berlebihan atau terlalu sedikit, kurang pengaruhnya baik bagi kehidupan udang di tambak. Untuk menjaga keseimbangan itu petambak dapat mengatur jumlah kepadatan fitoplankton yang terdapat di dalam tambak, dengan pengeluaran sebagian air dan kemudian menggantinya dengan yang baru. Dengan demikian kualitas perairan dapat terjaga baik dan sesuai untuk pertumbuhan udang. Jenis fitoplankton yang tumbuh dalam tambak dapat diketahui dengan mengamati warna airnya. Kehadiran jenis diatomae dapat diketahui dari warna air yang cokelat kehijauan atau cokelat kekuningan, tapi jernih. Kecerahan dan kepadatan fitoplankton ini dapat diukur menggunakan secchi disk piringan pengukur kecerahan air. Alat tersebut terbuat dari piringan plastik dan diletakkan pada tongkat kayu yang diberi tanda angka-angka dalam satuan cm sebagai pengukur kedalaman air. Caranya kerjanya, secchi disk ditenggelamkan ke dalam air sampai piringannya tidak terlihat lagi dari atas. Kemudian lihat ukuran yang teretera pada tongkat kayu. Itulah angka kecerahan air pada saat itu. Kalau pada secchi disk kecerahan air tercacat 25 cm atau kurang, berarti fitoplankton terlalu padat sehingga airnya harus diganti, sampai ukuran secchi disk menunjukkan angka 30-35 cm. Kalau secchi disk menunjukkan angka 40 cm atau lebih, berarti fitoplankton dalam tambak kurang mencukupi. Untuk menambah kepadatan fitoplankton, tambak membutuhkan pupuk susulan.
cara membuat pakan udang vaname